Dia menunggu saat kita rela menyerahkan kepada-Nya
Minggu, Agustus 14, 2011 | Author: felix prima ardy
"Mom, pliiiis.. beliin donk," kata seorang anak kecil kepada ibunya

saat melihat gelang mutiara di stand aksesori.

Ibunya bertanya kepada wanita yang menjaga toko berapa harga gelang

imitasi yang lucu itu.

"Duapuluh ribu bu, import dari Korea ," sahutnya.



Sang ibu berpaling lagi kepada si kecil manis yang sedang

memandangnya dengan penuh harapan.

"Ok sayang, minggu depan kan birthday kamu. Kalau kamu jadi anak

yang baik, taat dan cepat bobo malam, nanti Mama beliin ya."



Beberapa hari kemudian, pada hari ulang tahunnya yang ke-enam, dia

dapat kado yang dinanti-nantikan itu, gelang mutiara!

Dia sangat suka pada gelangnya itu.

Dia memakainya dimana-mana, di Gereja, di sekolah, bahkan di tempat

tidurnya juga.

Hanya pada saat dia sedang bermain baru dia melepas gelangnya itu.

Mamanya bilang jika kena keringat gelangnya bisa berganti warna.



Dia mempunyai ayah yang baik sekali.

Setiap malam sebelum si kecil tidur, pasti ayahnya datang ke

kamarnya dan membacakan buku cerita untuknya.



Suatu malam setelah selesai satu cerita, Ayahnya bertanya, "Nak,

sayang nggak sama Daddy?"

"Oh tentu saja, aku sayang Daddy".

"Kalau begitu berikan kepada Daddy gelang mutiara kamu ya".

"Hmm... jangan gelang saya Dad", kata si kecil sambil tersenyum,

"tapi kalau Daddy mau, bisa ambil boneka saya yang bisa nyanyi itu".

"Ngga apa-apa, nak," kata sang ayah, "Daddy sayang kamu. Goodnight".

Kemudian dia mencium anaknya.



Seminggu kemudian, setelah membaca buku cerita, dia bertanya lagi

kepada si kecil, "Nak, sayang ngga sama Daddy?"

"Oh tentu saja, aku sayang Daddy"

"Kalau begitu berikan kepada Daddy gelang mutiara kamu ya".

"Hmm.... jangan gelang saya Dad", kata si kecil sambil tersenyum,

"ambil saja boneka Barbie kesukaan saya Dad".

"Ngga apa-apa, sayangku,"kata ayahnya, "tidur baik-baik ya. Tuhan

sayang kamu dan Daddy juga".

Dan seperti biasa dia mencium anaknya.



Suatu malam, pada saat ayahnya masuk kamar, dia menemukan si kecil

sedang duduk di tempat tidur dan sepertinya sedang menangis.

" Ada apa sayang?" tanyanya kepada anak tercinta yang tidak

mengatakan apa-apa tetapi langsung mengulurkan tangan kepada

ayahnya.

Saat membuka tangannya itu, ternyata dia sedang memegang gelang

kesayangannya.

"Daddy, ini untuk Daddy" Airmatanya berlinang.



Sang ayah menerima gelang murahan itu dengan satu tangan dan dengan

tangan yang lain Ayahnya mengambil sebuah kotak kecil dari sakunya

yang berisi gelang mutiara yang asli dan memberikannya kepada si

kecil !!!

Ternyata selama ini sang ayah sudah menyimpannya.



Dia hanya menunggu saat si kecil sudah rela menyerahkan gelang

mutiara aksesori yg palsu itu supaya dia bisa memberikan gelang

mutiara yang asli.



Sama juga dengan Tuhan kita.



Dia menunggu saat kita rela menyerahkan kepada-Nya apapun yang

murahan dan tak berguna di dalam hidup kita supaya Dia bisa

memberikan harta yang benar-benar indah dan berharga!

Tuhan sungguh baik, bukan?



Apakah anda masih berpegang erat pada sesuatu yang jelas Tuhan ingin

anda lepaskan ?

Mungkinkah kamu masih berpegang pada sesuatu yang tidak benar,

kebiasaan-kebiasaan buruk atau cara hidup yang jauh dari Tuhan dan

amat sangat susah meninggalkannya?



Memang apa yang ada di dalam tangan Tuhan kamu tidak mengetahui,

namun percayalah.. ..



DIA tak akan pernah mengambil apapun daripadamu tanpa

menggantikannya dengan sesuatu yang jauh lebih indah dan berharga.
This entry was posted on Minggu, Agustus 14, 2011 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.